Sabtu, 29 September 2012

Jilbab Muslimah






Assalamu'alaikum sahabat akhwat fillah...
Afwan jikalau ana mengganggu aktivitas kalian...
ana hanya ingin memberitahu sesuatu yang perlu ukhti ketahui...
Sesungguhnya jilbab yang kalian kenal saat ini bukanlah jilbab syar'i yang di anjurkan dalam islam...
mohon sedikit waktunya untuk membaca artikel ini, semoga ukhti semua mendapat hidayah dari ALLAH subhanahu wa ta'ala..

Jilbab Muslimah
Oleh: R

ita Prasetiani

... maraknya berbagai model busana muslimah sekarang ini, bukan berarti kita tidak boleh menyukainya bahkan memakainya, asalkan semuanya tidak melanggar rambu-rambu yang sudah dijelaskan di atas dan yang lebih penting kita harus bisa menjaga hati kita agar busana muslimah yang kita kenakan tidak menyeret kita ke neraka karena niat kita berubah dari ingin menjalankan perintah Allah SWT ...

--------------------------------------------------------------------------------

AlDakwah.com- "Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Ahzab: 59).

Firman Allah SWT di atas telah jelas menegaskan tentang kewajiban para muslimah untuk menutup auratnya. Semestinya melalui ayat ini tidak ada lagi keraguan-keraguan atau perbedaan pendapat tentang wajibnya memakai jilbab untuk menutup aurat. Harusnya juga tidak ada lagi orang tua atau para pendidik yang melarang anak-anak wanitanya atau para anak didiknya untuk memakai jilbab.

Mungkin masih segar dalam ingatan kita bagaimana para muslimah di awal-awal perjuangannya untuk mengenakan busana muslimah mendapat berbagai tantangan, hinaan, bahkan siksaan. Meraka mendapatkan berbagai tekanan baik dari sekolah maupun dari orang tua. Banyak diantara mereka yang dikeluarkan dari sekolah bahkan diusir dari rumah dan dijauhi oleh keluarganya. Tetapi itu semua tidak menyurutkan langkah para muslimah untuk tetap istiqomah di jalannya bahkan jumlahnya semakin bertambah.

Seiring dengan berjalannya waktu dan dengan bantuan Allah SWT, perlahan-lahan jilbab mulai dapat diterima di tengah masyarakat. Dengan SK pemerintah tentang diperbolehkannya memakai jilbab di sekolah cukup membawa angin segar bagi para muslimah untuk tetap menutup aurat ketika bersekolah. Akan tetapi cobaan lain kembali datang mengguncang keberadaan jilbab dengan adanya isu jilbab beracun. Di mana-mana muslimah dicurigai sebagai penyebar racun yang mematikan. Bahkan tak jarang ada muslimah yang digeledah karena dituduh membawa racun dibalik jubahnya.

Sekali lagi dengan kebesaran Allah itu semua tidak menggoyahkan keeksistensian jilbab dan kini para muslimah semakin banyak yang mengenakan jilbab secara bebas. Bahkan jilbab sudah diterima diberbagai kalangan. Sekarang kita dapat menemukan para muslimah dengan jilbabnya bebas berkiprah di berbagai bidang baik di sekolah, di kampus, dan di perkantoran. Secara kuantitas, kita boleh berbangga dengan banyaknya para muslimah yang bersedia menutup auratnya. Di satu sisi ini memang fenomena yang menggembirakan tetapi di sisi lain memprihatinkan. Memprihatinkan karena banyak muslimah yang mengenakan jilbab tanpa memperhatikan rambu-rambu yang jelas tentang aturan memakai jilbab. Mereka memakai jilbab tetapi pendek atau mengenakan pakaian yang ketat. Kelihatannya mereka menganggap jilbab seakan-akan model pakaian baru yang sedang trend dan harus diikuti sehingga mereka-walaupun kita tidak tahu niat mereka yang sebenarnya- hanya memakai jilbab tanpa mengerti bagaimana aturan jilbab muslimah yang diharuskan oleh syariat.

Berikut ini adalah rambu-rambu atau syarat-syarat jilbab muslimah:

1. Menutup seluruh badan selain yang dikecualikan, menurut ijma' para ulama bagian yang dikecualikan itu adalah wajah dan telapak tangannya. Ada kaum muslimah yang tidak mengindahkan rambu ini sehingga dia memakai jilbab tetapi lengannya di biarkan terbuka atau telapak kakinya terbuka. Ada juga yang tetap mengenakan rok yang memperlihatkan betis mereka.

2. Bukan berfungsi sebagai perhiasan, rambu ini berdasarkan firman Allah SWT yang cuplikan ayatnya terdapat dalam surat An-Nur: 31, yaitu:
"………Dan janganlah kaum wanita itu menampakkan perhiasan mereka…."
Secara umum kandungan ayat ini juga mencakup pakaian biasa jika dihiasi dengan sesuatu, yang menyebabkan kaum lelaki melirikkan pandangan kepadanya. Perintah mengenakan jilbab bermaksud untuk menutupi perhiasan wanita. Maka tidaklah masuk akal bahwa jilbab itu akhirnya berfungsi sebagai hiasan.

Kini banyak kaum muslimah yang memakai jilbab dengan tidak mengulurkan kain kudungnya untuk menutupi dada mereka tetapi dibentuk sedemikian rupa dengan cara dililitkan di leher sehingga terkadang lehernya terbuka tak tertutup jilbab atau membiarkan bagian rambutnnya terlihat. Kecenderungan para muslimah untuk memakai jilbab kini didukung penuh oleh berbagai rumah mode yang lihai melihat pasar sehingga perkembangan model-model busana muslimah semakin marak. Mereka berlomba-lomba merancang busana muslimah sehingga fungsinya sedikit berubah. Ditambah berbagai aksesoris dan riasan membuat busana muslimah berubah fungsi sebagai perhiasan dan menambah kecantikan wanita sehingga wanita yang memakainya dapat menjadi pusat perhatian.

3. Harus longgar, tidak ketat, sehingga tidak dapat menggambarkan sesuatu dari tubuhnya. Entah ada semacam mode baru dalam dunia perjilbaban, kini muncul istilah jilbab gaul. Entah apa artinya, mungkin menggambarkan sipemakainya walaupun memakai jilbab tetapi tetap bisa bermodel, bergaul akrab dengan siapa saja termasuk dengan lawan jenis, bahkan mungkin masih bisa jalan-jalan sore di mal. Indikasi jilbab gaul salah satunya adalah berpakaian ketat. Walaupun pakaiannya panjang, tetap saja dapat menggambarkan lekuk tubuhnya, misalnya rok ketat, kemeja atau kaus ketat, dan celana panjang. Pakaian model seperti ini tentu saja melanggar aturan jilbab muslimah yang sesuai dengan syariat.

4. Kainnya harus tebal dan tidak tipis. Tentu saja jika busana muslimah berfungsi untuk menutup aurat maka bahannya harus tebal dan tidak tipis. Jika bahannya tipis artinya sama saja ia tidak menutup auratnya bahkan memancing godaan dan menampakkan perhiasannya. Hal ini seperti yang diterangkan oleh Rasulullah saw dalam hadits berikut ini:
"Pada akhir umatku nanti akan ada wanita-wanita yang berpakaian namun (hakekatnya) telanjang. Di atas kepala mereka seperti terdapat bongkol (punuk) onta. Kutuklah mereka karena sebenarnya mereka itu adalah kaum wanita yang terkutuk."

5. Tidak diberi wewangian atau parfum. Ini berdasarkan berbagai hadits yang melarang kaum wanita untuk memakai wewangian bila mereka keluar rumah, seperti yang tertera dalam hadits berikut ini:
Dari Abu Musa Al-Asya'ri bahwasanya ia berkata: Rasulullah saw telah bersabda: "Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum lelaki agar mereka mendapat baunya, maka ia adalah pezina. (HR. An-Nasai, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi)
Walaupun ada larangan bagi muslimah untuk memakai wewangain bukan berarti muslimah harus tampil dengan bau yang tidak sedap. Muslimah harus tetap menjaga kebersihan tubuh, pakaian, dan jilbabnya agar tidak menimbulkan bau badan yang dapat mengganggu dan menimbulkan fitnah baru yaitu adanya penilaian orang bahwa orang yang memakai jilbab mempunyai bau yang tidak sedap. Perawatan tubuh tetap diperbolehkan bagi muslimah asal tidak jatuh pada perbuatan tabarruj atau berhias.

6. Tidak menyerupai pakaian laki-laki. Masalah ini ditegaskan dalam hadits Rasulullah berikut ini:
Dari Abu Hurairah yang berkata: "Rasulullah melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria." (HR. Abu dawud, Ibnu Majah, Al-Hakim, dan Ahmad).

7. Tidak menyerupai pakaian wanita-wanita kafir. Dalam syari'at islam telah ditetapkan bahwa kaum muslimin, baik laki-laki maupun wanita, tidak diperbolehkan bertasyabuh (menyerupai) orang-orang kafir, baik dalam ibadah, ikut merayakan hari raya, dan berpakaian dengan pakaian khas mereka.

8. Bukan Libas syuhrah (pakaian untuk mencari popularitas). Larangan ini berdasarkan hadits berikut:
"Berdasarkan hadits Ibnu Umar ra. Yang berkata: Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa mengenakan pakaian syuhrah (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api naar." (HR. Ibnu Najah dan Abu Dawud).
Asy-Syaukani dalam Nailul Authar memberikan definisi tentang libas syuhrah yaitu setiap pakaian yang dipakai dengan tujuan meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik pakaian tersebut mahal, yang dipakai oleh seseorang untuk berbangga dengan dunia dan perhiasannya, maupun pakaian yang bernilai rendah yang dipakai seseorang untuk menampakkan kezuhudannya dan dengan tujuan riya.

Semua ini adalah adalah rambu-rambu yang sudah ditetapkan syari'at untuk mengatur bagaimana seorang muslimah berjilbab dan menutup auratnya. Tentang maraknya berbagai model busana muslimah sekarang ini, bukan berarti kita tidak boleh menyukainya bahkan memakainya, asalkan semuanya tidak melanggar rambu-rambu yang sudah dijelaskan di atas dan yang lebih penting kita harus bisa menjaga hati kita agar busana muslimah yang kita kenakan tidak menyeret kita ke neraka karena niat kita berubah dari ingin menjalankan perintah Allah SWT untuk menutup aurat menjadi riya atau mencari popularitas. Semoga Allah SWT tetap menjaga hati kita agar senantiasa bersikap dan berbuat hanya untuk mencari keridhaan-Nya. Amin.
Sumber: Jilbab Wanita Muslimah, Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Pustaka At-Tibyan, Solo, 2000 M.

Rabu, 19 September 2012

DOSA DOSA KAUM HAWA


1. Sering ziarah kubur
Asal dari ziarah kubur adalah disyari'atkan baik bagi laki2 maupun wanita karena dapat mengingatkan pda kematian. Namun, wanita tidak boleh terlalu sering melakukannya karena kebanyakan wanita kurang bisa mengendalikan sifat emosionalnya. Karena itu, Rasulullah saw bersabda: "Allah melaknat wanita-wanita yang sering ziarah kubur." (Shahih Jami':5109)


2. Meratapi Mayit
Sebenarnya meratapi mayit hukumnya haram baik bagi laki-laki maupun wanita. Karena dapat membawa ketidakrelaan kepada takdir Allah.
Namun, karena hal ini sering terjadi pada wanita, Rasulullah saw menyebutkan dengan redaksi "wanita". Beliau bersabda: "Wanita yang meratapi mayitjika tidak bertobat sebelum wafat, maka ia dibangkitkan pada hari kiamat sedang padanya baju yang terbuat dari besi yang berkudis." (Shahih Jami': 6792)


3. Tidak Memakai Hijab Syar'i
Musibah ini telah banyak menimpa para wanita dan jarang sekali di antara mereka yang selamat darinya kecuali yang dirahmati ALLAH subhanahu wa ta'ala, padahal ALLAH subhanahu wa ta'ala secara tegas berfirman:
"Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. al-Ahzab [33] 33)


4. Tabarruj (berdandan) Ketika Keluar Rumah
Sungguh di antara keanehan bagi sebagian wanita, mereka lebih suka berdandan di hadapan laki-laki lain daripada suaminya. Kecantikan yang seharusnya ia berikan hanya untuk kepada suaminya, malah ia obral begitu murah di hadapan lelaki lain.
ALLAH berfirman :
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliah yang dahulu. (al-Ahzab [33]: 33)
Rasulullah saw bersabda:
"Dua golongan dari penduduk neraka yang tidak pernah aku lihat sebelumnya: suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang ia memukul manusia dengannya dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang (tidak sesuai dengan ketentuan syar'i) yang berlenggak lenggok kepala mereka seperti punuk unta berlenggak lenggok, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan menemukan wangi surga. Sesungguhnya wangi surga bisa tercium sejak perjalanan demikian demikian." (HR. Muslim: 2128)

5. Durhaka Pada Suami
Sesungguhnya ketaatan utama bagi wanita setelah menikah adalah taat kepada suaminya selagi tidak memaksiati ALLAH subhanahu wa ta'ala. Dan ketidaktaatan mereka pada suaminya adalah sebab utama yang memasukkan mereka kedalam neraka.
Rasulullah saw bersabda:
"Saya melihat neraka maka saya lihat penduduk terbanyaknya adalah wanita yang kufur." Maka ditanyakan kepada Beliau: "Apakah mereka kufur kepada ALLAH?" Beliau menjawab: "Mereka kufur (ingkar) kepada suami dan kebaikan. Seandainya engkau berbuat baik kepadanya setahun, kemudian ia melihat satu kejelakanmu maka ia akan mengatakan: "Saya tidak pernah melihat kebaikanmu."" (HR. Bukhari 1/583)

6. Meminta Cerai Tanpa Ada Alasan Syar'i
Wahai wanita muslimah, janganlah anda bermudah-mudahan meminta cerai kepada suamimu hanya karena kekurangan uang belanja atau ada satu sifatnya yang tidak engkau suka!
Rasulullah saw bersabda:
"Wanita mana saja yang meminta cerai pada suaminya tanpa ada alasan yang berarti (syar'i) maka haram baginya wangi surga." (Shahih Sunan Abu Dawud:1928)

7. Keluar Rumah dengan Wewangian
Rasulullah saw bersabda:
"Wanita mana saja yang memakai wewangian kemudian ia keluar rumah dan lewat pada suatu kaum agar mereka mencium wanginya maka ia adalah pezina." (Shahih jami': 2701)
Alangkah besarnya dosa ini sehingga Rasulullah saw menyerupakannya dengan para pelac*r.

8. Ikhtilath (bercampur baur) dengan Laki-laki yang bukan Mahrom
Banyak sekali kita jumpai hal ini, baik di sekolah-sekolah, kantor-kantor, dan tempat-tempat umum lainnya. Padahal ini adalah bentuk kemaksiatan kepada ALLAH subhanahu wa ta'ala.
Rasulullah saw bersabda:
"Hati-hatilah kalian tatkala bertemu dengan wanita." Maka seorang sahabat Anshar bertanya: "Wahai Rasulullah! Bagaimana dengan ipar?" Maka Beliau menjawab: :Ipar adalah maut (kematian)." (HR. Bukhari: 5231 dan Muslim: 2172)

9. Safar tanpa Mahrom
Rasulullah saw bersabda:
"Janganlah wanita safar kecuali bersama mahromnya." (HR. Bukhari:1862)
Maka tidak boleh bagi wanita mana saja untuk bepergian jauh kecuali bersama mahromnya. Bahkan ketika mereka hendak berhaji pun wanita tetap harus di dampingi mahromnya.

10. Tasyabbuh (menyerupai) dengan Kaum Pria
Baik dalam berpakaian, gaya bicaranya, model rambutnya, dan prilaku yang khusus bagi laki-laki. hal itu semuanya diharamkan. Ibnu Abbas Radiallahu anhu berkata:
"Rasulullah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki." (HR. Bukhari: 5885)

11. Melakukan Keharaman Berikut:
Yaitu larangan-larangan yang sering sekali dilakukan oleh para wanita terutama ketika mereka berdandan: menato, mencukur alis, merenggangkan (mengikir) gigi, menyambung rambut baik kepala maupun alisnya, padahal Rasulullah saw bersabda:
"ALLAH melaknat wanita yang menato dan yang minta ditato, wanita yang mencukur alis dan yang minta dicukur, wanita menjarangkan (mengikir) gigi, daan wanita-wanita yang mengubah-ubah ciptaan ALLAH." 
Beliau juga berkata:
"ALLAH melaknat wanita yang menyambung rambut dan minta (rambutnya) disambung." (HR. Bukhari: 4886 dan Muslim: 1225)

12. Melembut-lembutkan Suara kepada Pria yang bukan Mahrom
sesungguhnya suara wanita yang dilembutkan dapat memfitnah (menggoda) kaum laki-laki. Karena itu ALLAH berfirman.
"Maka janganlah kamu melembutkan dalam berbicara, maka menyebabkan berkeinginan orang yang dihatinya terdapat penyakit dan ucapkanlah dengan ucapan yang baik. (QS. al-Ahzab [33]: 32)

Selasa, 24 Juli 2012

Adab-Adab Berbicara Bagi Wanita Muslimah


Adab-Adab Berbicara Bagi Wanita Muslimah.
Wahai saudariku muslimah...

Berhati-hatilah dari terlalu banyak berceloteh dan terlalu banyak berbicara, Allah Ta’ala berfirman:

"Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah,atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia". (An nisa:114)

Dan ketahuilah wahai saudariku, semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa disana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataanmu.

"Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (Qaaf:17-18).

Maka jadikanlah ucapanmu itu menjadi perkataan yang ringkas, jelas, yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan.

1) Bacalah Al qur’an karim dan bersemangatlah untuk menjadikan itu sebagai wirid keseharianmu, dan senantiasalah berusaha untuk menghafalkannya sesuai kesanggupanmu agar engkau bisa mendapatkan pahala yang besar dihari kiamat nanti.

Dari abdullah bin ‘umar radiyallohu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, beliau bersabda:

"Dikatakan pada orang yang senang membaca alqur’an: bacalah dengan tartil sebagaimana engkau dulu sewaktu di dunia membacanya dengan tartil, karena sesungguhnya kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca." (HR.abu daud dan at tirmidzi)

2) Tidaklah terpuji jika engkau selalu menyampaikan setiap apa yang engkau dengarkan, karena kebiasaan ini akan menjatuhkan dirimu kedalam kedustaan.

Dari Abu hurairah radiallahu ‘anhu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta ketika dia menyampaikan setiap apa yang dia dengarkan.”

(HR.Muslim dan Abu Dawud)

3) jauhilah dari sikap menyombongkan diri (berhias diri) dengan sesuatu yang tidak ada pada dirimu, dengan tujuan membanggakan diri dihadapan manusia.

Dari aisyah radiyallohu ‘anha, ada seorang wanita yang mengatakan:wahai Rasulullah,aku mengatakan bahwa suamiku memberikan sesuatu kepadaku yang sebenarnya tidak diberikannya.berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,: orang yang merasa memiliki sesuatu yang ia tidak diberi,seperti orang yang memakai dua pakaian kedustaan.” (muttafaq alaihi)

4) Sesungguhnya dzikrullah memberikan pengaruh yang kuat didalam kehidupan ruh seorang muslim,kejiwaannya, jasmaninya dan kehidupan masyarakatnya. maka bersemangatlah wahai saudariku muslimah untuk senantiasa berdzikir kepada Allah ta’ala,disetiap waktu dan keadaanmu.Allah ta’ala memuji hamba-hambanya yang mukhlis dalam firman-Nya:

"(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring…" (Ali imran:191).

5) Jika engkau hendak berbicara,maka jauhilah sifat merasa kagum dengan diri sendiri, sok fasih dan terlalu memaksakan diri dalam bertutur kata. Sebab ini merupakan sifat yang sangat dibenci Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam,dimana Beliau bersabda:

"sesungguhnya orang yang paling aku benci diantara kalian dan yang paling jauh majelisnya dariku pada hari kiamat : orang yang berlebihan dalam berbicara, sok fasih dengan ucapannya dan merasa ta’ajjub terhadap ucapannya."

(HR.Tirmidzi,Ibnu Hibban dan yang lainnya dari hadits Abu Tsa’labah Al-Khusyani radhiallahu anhu)

6) Jauhilah dari terlalu banyak tertawa,terlalu banyak berbicara dan berceloteh. jadikanlah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, sebagai teladan bagimu,dimana beliau lebih banyak diam dan banyak berfikir.beliau Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, menjauhkan diri dari terlalu banyak tertawa dan menyibukkan diri dengannya.bahkan jadikanlah setiap apa yang engkau ucapkan itu adalah perkataan yang mengandung kebaikan, dan jika tidak,maka diam itu lebih utama bagimu. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam, bersabda:

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,maka hendaknya dia berkata dengan perkataan yang baik,atau hendaknya dia diam." (muttafaq alaihi dari hadits Abu Hurairah radhiallahu anhu)

7) jangan kalian memotong pembicaraan seseorang yang sedang berbicara atau membantahnya,atau meremehkan ucapannya. Bahkan jadilah pendengar yang baik dan itu lebih beradab bagimu,dan ketika harus membantahnya,maka jadikanlah bantahanmu dengan cara yang paling baik sebagai syi’ar kepribadianmu.

8 ) berhati-hatilah dari suka mengolok-olok terhadap cara berbicara orang lain,seperti orang yang terbata-bata dalam berbicara atau seseorang yang kesulitan berbicara. Alah Ta’ala berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik."

(QS.Al-Hujurat:11)

9) jika engkau mendengarkan bacaan Alqur’an,maka berhentilah dari berbicara,apapun yang engkau bicarakan, karena itu merupakan adab terhadap kalamullah dan juga sesuai dengan perintah-Nya, didalam firman-Nya:

Artinya: “dan apabila dibacakan Alqur’an,maka dengarkanlah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kalian diberi rahmat”.( Qs.al a’raf :204 )

10) bertakwalah kepada Allah wahai saudariku muslimah,bersihkanlah majelismu dari ghibah dan namimah (adu domba) sebagaimana yang Allah ‘azza wajalla perintahkan kepadamu untuk menjauhinya. bersemangatlah engkau untuk menjadikan didalam majelismu itu adalah perkataan-perkataan yang baik,dalam rangka menasehati,dan petunjuk kepada kebaikan. perkataan itu adalah sebuah perkara yang besar,berapa banyak dari perkataan seseorang yang dapat menyebabkan kemarahan dari Allah ‘azza wajalla dan menjatuhkan pelakunya kedalam jurang neraka.Didalam hadits Mu’adz radhiallahu anhu tatkala Beliau bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa aalihi wasallam: apakah kami akan disiksa dengan apa yang kami ucapkan? Maka jawab Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“engkau telah keliru wahai Mu’adz,tidaklah manusia dilemparkan ke Neraka diatas wajah-wajah mereka melainkan disebabkan oleh ucapan-ucapan mereka.”

(HR.Tirmidzi,An-Nasaai dan Ibnu Majah)

11) Berhati-hatilah -semoga Allah menjagamu- dari menghadiri majelis yang buruk dan berbaur dengan para pelakunya,dan bersegeralah-semoga Allah menjagamu- menuju majelis yang penuh dengan keutamaan, kebaikan dan keberuntungan.

12) Jika engkau duduk sendiri dalam suatu majelis, atau bersama dengan sebagian saudarimu,maka senantiasalah untuk berdzikir mengingat Allah ‘azza wajalla dalam setiap keadaanmu sehingga engkau kembali dalam keadaan mendapatkan kebaikan dan mendapatkan pahala. Allah ‘azza wajalla berfirman:

Artinya: “(yaitu) orang – orang yang mengingat Allah sambil berdiri,atau duduk,atau dalam keadaan berbaring” (QS..ali ‘imran :191)

13) Jika engkau hendak berdiri keluar dari majelis, maka ingatlah untuk selalu mengucapkan:

“maha suci Engkau ya Allah dan bagimu segala pujian,aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu, dan aku bertaubat kepada-Mu”

Sehingga diampuni bagimu segala kesalahanmu di dalam majelis tersebut.

Dikutip dari facebook
Alfitrah Piama Sang Motivator

Selasa, 10 April 2012

Tentang Mama

Assalamu'alaikum
Apa kabar teman-temanku yg tampan dan cantik.
Semoga kalian selalu dalam lindungan اللَّهُ SWT.

          Kali ini saya akan membahas Tentang Mama. "Mama" adalah sosok wanita pelindung yang mungkin tidak akan pernah habis pembahasan tentangnya (red.mama). Mama bagiku adalah segalanya. Yaa My Mom is my Everything. Aku sangat bangga mengatakan itu. Karna selama ini mama yang selalu menjaga aku, mengerti aku, merawat aku, mendidik dan membesarkan aku. Walaupun tak lepas dari campur tangan papa. Aku sangat menyayangi mamaku. Mungkin selama 20 tahun ini aku belum bisa membahagiakan mama.Lebih tepatnya, aku hanya bisa menyusahkan mama, membuat mama kecewa, pernah aku membentak mama hingga mama menangis. Kalau ingat itu, rasanya ingin sekali aku memotong lidahku sendiri. Yaa lidah ini yang telah membuat wanita cantik itu menangis tersedu.
(ma'afin nanda ma   ).


Minggu, 08 April 2012

My First Post

Ummu Harits
Hello world. This is my first post. Hope you like my blog. And Thanks in andvance.

Lovely,

Ilayya Syifa'